About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
as sweet as ice cream | food, film, and family lovers | love my self so much | my love is your drug

Saturday, January 28, 2012

Review Novel Bumi Cinta

Alhamdulillah saya baru saja benar-benar merampungkan bacaan saya, yakni novel adikarya Bumi Cinta karya Habuburrahman El-Shirazy. Saya memang sudah beberapa kali membaca novel ini, namun tidak pernah selesai. Saya harus membaca dari ulang, dan sampai akhirnya saya benar-benar merampungkan bacaan saya. Menurut saya novel ini adalah novel penggugah iman, memantapkan seorang muslim untuk selalu memperjuangkan agama kita. “Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.” Itulah kalimat yang sangat indah yang terdapat di dalam salah satu surat Al-Kaafiruun. Saya menganggap novel ini adalah perdebatan yang sangat hebat antara satu agama dengan agama lainnya. Kang Abik sebagai penulis, secara gambalang membeberkan bagaimana sudut pandang Islam di negara adidaya, Rusia. 
Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda Islam bernama Muhammad Ayyas, yang berasal dari Indonesia hijrah ke negara dengan tingkat free sex nomor satu di dunia, yakni Rusia. Ia datang ke sana dengan tujuan merampungkan penelitiannya untuk tesisnya. Awalnya saya berfikir, novel ini sama saja dengan novel-novel Kang Abik yang say abaca lebih dulu, yakni Ayat-Ayat Cinta, dan Ketika Cinta Bertasbih. Semuanya mengagungkan seorang pemuda yang merantau di negeri orang untuk melanjutkan pendidikannya. Namun, ini lain. Novel ini berbeda. Ayyas harus berada di sebuah negara yang bernama Rusia. Ini adalah negara besar. Negara ini menimbun catatan-catatan hitam di balik keindahannya sebagai negara yang besar. Di Rusia lah, Ayyas menetap di sebuah, katakanlah sebuah apartemen dan di sana ia harus hidup bersama dengan dua wanita cantik, yakni Yelena, dan Linor. Keduanya memiliki paras yang catnik, dan tubuh yang indah. Ayyas merasa imannya akan benar-benar diuji di mana ia akan tinggal. Tak juga Yelena dan Linor yang membuat hati Ayyas berdesir setiap kali melihat mereka, Ayyas juga harus bertemu dengan Doktor Anastasia yang menurutnya sangat anggun. Anastasia harus menjadi dosen pembimbingnya untuk melengkapi penelitiannya di Rusia. Tanpa disadari, doktor yang cantik jelita ini memndam kekaguman yang luar biasa dari Ayyas.

Ayyas benar-benar teruji ketika Yelena dan Linor secara gamblangnya mencela agamanya. Ayyas merasa marah dan tertekan. Namun, ia dengan perlahan mencoba menyadarkan keduanya bagaimana Islam itu memuliakan perempuan, bagaimana Islam itu sangat mengahargai orang lain dan mewajibkan untuk tolong menolong, bagaimana Islam itu tidak memaksakan seseorang untuk masuk ke dalamnya, dan bagaimana Islam itu menjadi pelipur lara dan pembersih hati nurani ketika seseorang sedang mengalami musibah dan kesedihan. Yelena menganggap Tuhan itu tidak ada, Ayyas pun menjelaskan dan membuka mata hati Yelena bahwa Tuhan masih ada dan selalu ada.

“Bagiku agama yang aku yakini adalah sumber utama kesehatan otak, jiwa, dan batinku. Agama bukan racum. Justru agama yang benar adalah penawar segala racun yang mengotori otak dan jiwa manusia…”

Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Ayyas ketika Yelena merendahkan agamanya. Ayyas terus berdoa agar dirinya dihindari dari godaan setan yang terkutuk. Ayyas selalu menjalani perintah Allah, dan menjauhi segala apa yang Allah larang. Maka, ketika Ayyas difitnah sebagai teroris di Rusia, Allah lah yang menampakan kebesarannya, sehingga Ayyas selamat dari fitnah yang keji tersebut.

Novel ini benar-benar membuka mata fisik dan batin saya tentang bagaimana sudut pandang orang luar tentang Islam. Betapa ekstrimnya. Di novel ini akan anda temukan sejarah-sejarah Islam di Rusia, pembantaian yang terjadi di sebagian muka bumi kita, dan banyak hal yang akan kita dapatkan tentang bagaimana Islam membuat kita bangga sebagai pemeluk agama tersebut.

Saya benar-benar menangis ketika novel ini telah rampung saya baca. Begitu mengharukan pada akhirnya. Saya menjadi semakin bangga dengan agama yang saya anut.

Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku..
semoga saja filmnya benar-benar dimainkan :)

No comments:

Post a Comment